Wednesday, November 22, 2006

Summary Chapter 6,7,8 & 9

Chapter 6: Numbers

Sebagai seorang engineer, kita akan selalu berurusan dengan angka. Seorang engineer harus mampu menerjemahkan suatu kejadian dalam bentuk model yang isinya adalah rumusan dan angka. Untuk mengomunikasikan idenya, insinyur wajib memiliki pengetahuan tentang angka, karena setiap negara memiliki standar berbeda-beda dalam menuliskan angka.

Bilangan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu integer dan bilangan real. Integer (bilangan bulat) dapat dengan mudah didapat daripada bilangan real, karena bilangan real akan serta merta mengikutkan angka dibelakang koma yang mungkin akan berjumlah takhingga. Oleh karena itu diperlukan pembatasan digit angka dibelakang koma lalu dibulatkan.

Angka signifikan adalah sebuah pendekatan pembulatan dengan membatasi digit angka di belakang koma, tergantung pada berapa akurat pengukuran walaupun pada digit angka yang terakhir terdapat kesalahan karena pembulatan. Angka signifikan berguna dalam menghitung angka yang sangat kecil atau angka yang sangat besar.

Chapter 7: Tables and Graphs

Dalam kehidupan engineer, data majemuk seringkali membuat bingung apabila disajikan dalam bentuk persamaan matematis, oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem agar data-data tersebut mudah dimengerti dan dipahami orang. Untuk lebih mempermudah dalam penyampaian dan pemahaman data digunakanlah sistem tabel dan grafik.

Tabel terdiri atas 2 hal pokok, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas biasanya terletak di sebelah kiri dan variabel terikat terletak di sebelah kanan. Hal ini untuk memudahkan dalam pembacaan tabel. Walaupun data dalam bentuk tabel sangat berguna saat kita ingin mengorganisir sebuah pengukuran, data yang disajikan dalam bentuk tabel susah untuk dimengerti langsung. Maka kita memerlukan apa yang disebut sebagai grafik.

Grafik adalah sebuah perkembangan dari tabel yang dinyatakan dalam bidang gambar. Ada beberapa macam grafik berdasarkan bentuknya, diantaranya grafik garis, grafik batang, dan pie chart. Dengan menggunakan grafik maka pemahaman seseorang terhadap data yang disajikan diharapkan lebih baik.

Dalam penulisan/penggambaran tabel & grafik jangan lupa mencantumkan keterangan tambahan yang diperlukan seperti satuan, simbol, judul, dll.

Regresi adalah usaha untuk mendapatkan hubungan kelinearan data dari sumbu- sumbu yang ditetapkan yang paling mendekati dari data yang didapat, agar hasil dari data lebih akurat.

Contoh tabel:

Tabel Suhu Optimal Pertumbuhan Jamur

No

Suhu (C)

Jumlah jamur / meter persegi

1

10

5

2

15

6

3

20

8

4

25

12

5

30

20

6

35

35

7

40

30

8

45

15

9

50

3

Contoh grafik:







Chapter 8: SI System of Units

Seringkali di negara yang berbeda ditemui satuan yang berbeda pula. Hal ini dapat menyebabkan salah pengartian dalam penghitungan karena satuan yang tidak sama. Oleh karena itu perlu ada standar internasonal untuk menentukan standar satuan yang digunakan.

Satuan unit internasional memiliki 3 jenis satuan:

-Satuan supplementary (tambahan)

-Satuan pokok

-Satuan turunan

Satuan Supplementary ditambahkan untuk mengukur suatu satuan dalam geometri, contohnya yaitu ukuran radian dan steradian

Satuan Pokok adalah satuan asal yang bukan merupakan hasil penurunan satuan lain, tetapi adalah satuan yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan satuan lain. Satuan pokok terdiri dari:

Besaran

Satuan

panjang

meter

massa

kilogram

waktu

sekon

suhu

kelvin

arus

ampere

jumlah zat

mol

intensitas cahaya

candela

Satuan Turunan adalah satuan yang didapat setelah pengoperasian pada satuan pokok dan didapat hasil gabungan beberapa dimensi yang lain.

Karena banyak sekali ilmuwan dan insinyur yang bekerja dengan berbagai macam satuan, maka penulisan satuan harus benar benar diperhatikan untuk menghindari kesalahpahaman.

Chapter 9: Unit Conversions

Di dunia ini banyak sekali ilmuwan dan insinyur yang berbeda-beda dalam penggunaan satuan. Untuk menghindari kesalahan maka insinyur harus terbiasa mengonversi suatu satuan. Kesalahan dalam mengonversi satuan seringkali fatal.

Ketika kita mengubah suatu satuan sistem, sangatlah penting untuk menggunakan faktor konversi untuk mendapat hasil yang terbaik. Faktor itu dapat diperoleh dengan membandingkan suatu satuan dengan satuan yang lain sehingga dapat diperoleh faktor konversi.

Jangan lupa memperhitungkan aturan matematika dalam mengubah satuan. Banyak kesalahan terjadi ketika pengoperasian rumus matematis tidak mengikuti aturan. Misalnya menggabungkan aturan dalam menggunakan penghitungan aljabar dengan penghitungan logaritma.

Suatu satuan dinyatakan koheren ketika satuan itu dapat digunakan dalam sistem pengukuran yang berbeda, tapi hasil akhirnya sama. Sedangkan satuan dikatakan tidak koheren ketika hasil akhir satuannya sama, tapi dikeluarkan dalam bentuk yang berbeda. Contohnya ketika energi dinyatakan sebagai kerja atau kalor. Keduanya berbeda, tetapi mempunyai satuan yang sama.

Ada 2 tipe sistem satuan koheren:

- perhitungan dengan melibatkan gravitasi

- perhitungan absolute

Datum adalah sebuah acuan yang kita gunakan ketika melakukan pengukuran. Ketika kita mengukur misalnya kecepatan 2 buah pesawat ayng sedang terbang, datum yang kita pilih adalah tanah tempat kita melihat pesawat. Maka kita dapat mengukur kecepatan pesawat terhadap tanah.